Media Kami

Ikuti informasi terkini mengenai Mega Insurance dan artikel lainnya

Media Kami

Risiko Tak Dikelola: Investasi Anda Bisa Jadi “Judi Modern”

Risiko Tak Dikelola: Investasi Anda Bisa Jadi “Judi Modern”

Sadarkah kamu kalau banyak investor pemula yang tergoda oleh imbal hasil tinggi dan cepat. Sayangnya, mereka juga melupakan satu elemen krusial yakni manajemen risiko finansial. 

Jika kamu berinvestasi begitu saja tanpa memperhatikan manajemen risiko ini, sama saja dengan praktik “judi modern”. Pun demikian ketika kamu mengambil asuransi. Langsung saja simak penjelasannya berikut ini! 

Fokus pada Return, Abaikan Risiko

Investor pemula, baik itu yang masih muda maupun tua, cenderung hanya fokus pada return saja. Biasanya, mereka tertarik dengan cerita sukses para influencer tentang potensi keuntungan besar dalam waktu singkat. 

Padahal, perlu kamu cermati bahwa investasi itu harus memperhatikan manajemen risiko finansial. Jika risiko ini tidak diperhitungkan, justru potensinya malah berupa kerugian. Dalam konteks investasi, risiko ini berupa fluktuasi pasar, inflasi, suku bunga, likuiditas, hingga gagal bayar. 

Nah, cara untuk manajemen risiko investasi tersebut adalah dengan diversifikasi investasi dengan cara membagi aset ke berbagai instrumen. Jadi, saat ada satu aset mengalami kerugian, masih ada aset lain yang mengalami keuntungan. Singkatnya, diversifikasi investasi ini meminimalisir risiko yang ada.

Jadi “judi modern” di sini maksudnya berspekulasi tanpa analisis dan tanpa manajemen risiko. Berbeda dengan berinvestasi sehat yang dilindungi proteksi finansial seperti asuransi.  

Asuransi Sebagai Financial Safety Net

Perlu kamu pahami juga bahwa konsep manajemen risiko finansial ini tidak melulu tentang diversifikasi aset, tetapi juga proteksi terhadap kejadian tidak terduga. Untuk itu, kamu perlu asuransi sebagai financial safety net agar hasil investasi tidak lenyap karena risiko-risiko itu tadi. 

Misalnya, saat kamu mengalami kecelakaan dan diharuskan rawat inap saat itu juga. Namun kamu tidak punya asuransi maupun dana darurat. Alhasil, terpaksa menjual investasi yang mana likuiditasnya tidak 1x24 jam, melainkan mengikuti hari kerja bursa. 

Salah satunya melalui Mega Insurance dengan berbagai jenis produk asuransi. Mulai dari asuransi kesehatan, asuransi saat bepergian jauh, asuransi rumah, dan asuransi kendaraan yang dapat dipilih sesuai kebutuhan melalui Aplikasi M-Insurance atau Service Center 24 Jam Halomia di 1500-119, Chat WhatsApp 08111 1500 119 atau email halomia@megainsurance.co.id. PT Asuransi Umum Mega atau Mega Insurance ini sudah berizin dan berada di bawah pengawasan OJK sehingga legal dan terpercaya.

Strategi jitu yakni kombinasikan saja investasi sebagai growth dan asuransi sebagai protection. Lagipula, investasi (growth) tanpa proteksi bisa membuat seluruh portofolio rontok ketika risiko terjadi. Sebaliknya, proteksi (insurance) tanpa upaya investasi bisa berarti aset stagnan dan kehilangan daya beli.

Jadi poinnya asuransi bukan penghalang investasi, melainkan fondasi supaya investasi tetap berjalan lancar.

Cara Diversifikasi Portofolio Antara Investasi dan Asuransi

Agar lebih maksimal, lakukan diversifikasi portofolio investasi dengan asuransi. Berikut langkah praktis yang bisa dilakukan investor pemula:

  1. Kenali profil risiko
    Profil risiko setiap individu itu berbeda, bergantung pada banyak hal. Mulai dari umur, pekerjaan, hingga tanggungan keluarga. Tidak perlu membandingkan profil risikomu dengan teman-teman tongkronganmu.

  2. Bangun proteksi dasar terlebih dulu 
    Bangun proteksi dengan memiliki asuransi kesehatan, kendaraan/properti hingga kecelakaan sesuai kebutuhan dasar. Salah satu platform praktis untuk memilih asuransi sesuai kebutuhan serta terpercaya karena sudah berizin dan  diawasi OJK adalah aplikasi M-Insurance. Aplikasi ini menyediakan berbagai produk asuransi dengan harga premi terjangkau dan bisa kamu pilih sesuai kebutuhanmu. Selain itu, kamu juga bisa alokasikan dana darurat sebagai bagian dari manajemen risiko finansial

  3. Mulai investasi yang sesuai profil
    Setelah tahu apa profil risikomu apakah konservatif, moderat, atau agresif, baru kamu bisa menentukan instrumen investasi. Misalnya kamu memilih investasi reksadana, maka pahami jenis-jenisnya.
    Jika profil risikomu konservatif, maka pilih reksadana pasar uang. Jika profil risikomu adalah moderat maka pilih reksadana pendapatan tetap. Jika profil risikomu agresif, bisa pilih reksadana saham. 
    Ingat, selalu diversifikasi portofolio investasimu. Jangan seluruh modal ditempatkan di aset besar. 

  4. Terus tinjau & sesuaikan 
    Ingat bahwa asuransi sebagai proteksi dan alokasi investasi bukan set-and-forget. Mengingat kondisi hidup itu berubah terutama dari aspek pekerjaan, penghasilan, hingga kondisi keluarga. 
    Maka, pastikan manajemen risiko finansial tetap relevan.

  5. Gunakan platform yang terpercaya
    Zaman sudah serba digital, kamu juga bisa berinvestasi lewat aplikasi smartphone saja. Salah satunya melalui InvestasiKu. Jangan khawatir, aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga legal dan terpercaya. Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.

Website ini menggunakan cookies untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik di dalam website kami. Pelajari lebih lanjut mengenai jenis cookies yang kami kumpulkan, untuk apa kami menggunakannya dan bagaimana kami mengelola pengaturan cookies di Kebijakan Cookies dan Pernyataan Privacy milik kami.